Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono meminta proses interpelasi gelaran Formula E oleh Pemprov DKI Jakarta dilanjutkan. Gembong Warsono, mengatakan hak meminta keterangan tetap berjalan meski pihak Pemprov DKI Jakarta menilai Formula E Jakarta di Ancol pada 4 Juni 2022 dianggap sukses. "Ya lah (jalan terus), enggak ada urusan dengan penyelenggaraan yang sudah dikatakan sukses, tetapi fungsi pengawasan tetap berjalan gitu," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (10/6/2022).
Kepada wartawan Gembong mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk mengagendakan interpelasi di badan musyawarah (Bamus). Proses selanjutnya, persetujuan fraksi lewat paripurna interpelasi Formula E ini bisa segera dilaksanakan. Selain meminta penjelasan transparasi dana APBD yang digunakan, interpelasi juga bakal mengevaluasi secara menyeluruh perhelatan Formula E Jakarta, termasuk keuntungan ajang balap mobil listrik tersebut.
"Banyak hal. Tadi biaya penyelenggaraan menggunakan APBD. Konsekuensinya dari penggunaan APBD, harus ada evaluasi menyeluruh terkait penggunaan APBD. Jadi, sifatnya sekaligus kami manfaatkan untuk evaluasi. Kami manfaatkan evaluasi, pengawasan sekaligus evaluasi," jelasnya. "Tempatnya di mana? Kami kan belum berforum untuk menyampaikan itu, maka di forum interpelasi itu kami manfaatkan untuk itu. Jadi, sifatnya kita akan memperdalam pelaksanaan pengalokasian, dan terakhir evaluasi. Jadi kami katakan ini forum untuk evaluasi menyeluruh kaitan penyelenggaraan Formula E yang dianggap sukses dalam penyelenggaraan," sambungnya. Gembong menambahkan, jika pengajuan interpelasi ini tak juga sampai ke forum rapat paripurna DPRD, maka DPRD bakal memanggil pihak PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara Formula E untuk memberikan penjelasan secara merinci.
"Itu tahapan terakhir ketika pimpinan tak kunjung menjadwalkan lanjutan paripurna. Ketika pimpinan tidak kunjung menjadwalkan, mau nggak mau kita lakukan rakor mengngundang Jakpro untuk kita ketaui secara detail," jelasnya. Meskipun kritis, Gembong Warsono mengatakan perhelatan Formula E yang digelar Pemprov DKI Jakarta harus tetap berkelanjutan. Menurutnya, ajang balap mobil listrik ini sekaligus upaya mendukung kampanye terhadap isu ramah lingkungan.
"Yang paling penting penyelenggara harus berkelanjutan, kalau tidak berkelanjutan rugi kita. Kalau tidak berkelanjutan berarti kampanye ini tidak sampai," kata Gembong dalam diskusi daring membahas Formula E Jakarta dan Momentum Transisi Energi, Sabtu (28/5/2022). Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI ini menilai perhelatan yang menelan angka fantastis ini sudah sepatutnya memberikan dampak positif. Terlebih penyelenggaraan Formula E sudah menjadi konsensus agar masyarakat beralih dari energi fossil.
"Supaya cost yang dikeluarkan juga tidak mubazir maka perlu berkelanjutan," ujarnya. Gembong menambahkan Fraksi PDIP di DPRD DKI tidak pernah berniat menghambat pelaksanaan Formula E. Sikap kritis terhadap Formula E diperlukan dengan tujuan mengawal perencanaannya sesuai dengan tata kelola yang baik.
"Jangan khawatir kami pasti dukung dan support. Jadi tolong dibedakan bahwa ketika Fraksi PDIP mengkritisi Formula E jangan dianggap Fraksi PDIP menghambat penyelenggaraan Formula E," kata Gembong. Ia pun meminta agar masyarakat sama sama mendukung perhelatan Formula E yang akan digelar pada 4 Juni 2022 di Jakarta International E Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara. "Ayo kita sukseskan bersama. Insya Allah kita sama sama, sepanjang dilakukan dengan cara cara yang baik, saya kira monggo. Seluruh elemen masyarakat Jakarta saya kira akan berikan support dan dukungan kuat," imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 33 anggota DPRD DKI Jakarta mengajukan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait program Formula E. 33 Anggota DPRD DKI Jakarta yang mengajukan hak interpelasi itu berasal dari 25 anggota Fraksi PDI Perjuangan dan 8 anggota Fraksi PSI. Untuk diketahui, hak interpelasi adalah adalah hak DPRD untuk meminta keterangan Gubernur terkait kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas bagi masyarakat.
Dalam perjalanannya, 7 fraksi menyatakan menolak hak interpelasi setelah mereka diajak makan malam oleh Anies Baswedan. Tapi dalam sidang paripurna DPRD DKI, interpelasi batal karena pendukungnya tak memenuhi syarat. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono buka suara soal Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara yang ditetapkan sebagai lokasi sirkuit Formula E.
Ia menyebut sejumlah poin soal keunggulan lokasi ini yang disebutnya sebagai pilihan baik untuk sirkuit Formula E. "Pertama kalau di Ancol gak menganggu aktivitas warga. Kedua memang kan ancol sebagai daerah wisata kan, wisawatan Jakarta. Mudah mudahan terbangun kolaborasi antara tidak mengganggu dan itu memang daerah yang diperuntukan untuk wisata ibu kota," katanya, Jumat (24/12/2021).
Menurutnya, permasalahan banjir rob tak terlalu berpengaruh terharap pemilihan sirkuit ini yang terletak di pesisir utara Jakarta. Sehingga ia berharap penyelenggaraan ini berjalan lancar agar uang commitment fee yang dikeluarkan tak menjadi sia sia. "Kalau rob saya kira sudah diantisipasi oleh penyelenggara.
Saya kira ancol adalah pilihan yang baik jika dibandingkan dengan alternatif lain. Intinya Ancol cocok dijadikan lokasi Fomula E, sudah pas itu, karena pasti yang paling kesorot itu bahwa itu tidak mengganggu aktivitas warga ibu kota," jelasnya. Setelah mengerucut menjadi dua opsi lokasi sirkuit, yakni di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara dan Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, pihak penyelenggara Formula E resmi mengumumkan lokasi sirkuit.
"Baru tadi pagi diberikan approval sirkuit penyelenggaraan Formula E adalah di Ancol," jelas Ketua Pelaksana Formula E sekaligus Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni di Ancol, Rabu (22/12/2021). Lamanya penentuan sirkuit dikatakan Sahroni lantaran harus melalui beberapa tahapan termasuk adanya survei dari pihak FIA maupun FEO. Kendati begitu, ia memastikan bila dari lima alternatif lokasi yang diberikan, semuanya bagus.
Namun, Ancol menjadi lokasi yang disetujui untuk venue atau sirkuit Formula E. "Lokasi yang sudah banyak beredar di 5 lokasi bagus bagus, karena punya sejarah. Limanya limanya mendominasi. Kenapa lama pengumuman venue? kalau saya yang memutuskan regulasi balap dari kemarin pas saya ditunjuk sebagai ketua OC saya langsung umumin. Cuma ini harus menunggu approval FEO dan FIA, maka dua lembaga tersebut mengkaji dua tempat yangsudah ada," kata dia.
Ahmad Sahroni menegaskan bahwa pembangunan lintasan atau track balap mobil listrik di kawasan Ancol, Jakarta Utara tak akan menggunakan sepeserpun dana APBD DKI. Ia menyatakan seluruh dana pembangunan sirkuit murni berasal dari pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku panitia pelaksana, dan sponsor. "Tidak ada dana APBD maupun PMD yang digunakan. Jadi semuanya hanya dari Jakpro dan sponsor," kata Sahroni.
"Tolong dicatat, kita gunakan dengan cara merangkul sponsor dan itu dilakukan di seluruh dunia dalam event besar," tegasnya. Politikus Partai Nasdem ini menyebut lintasan balap Formula E mirip dengan spesifikasi jalan raya. Nantinya lintasan Formula E akan dijadikan permanen sehingga bisa dimanfaatkan untuk event autosport sepanjang tahun.
Sementara untuk paddock, stage dan grandstand bersifat semi permanen sehingga hanya perlu satu bulan untuk kegiatan bongkar pasang. Adapun pembangunan sirkuit Formula E ditargetkan rampung pada bulan April 2022 mendatang. Sedangkan pelaksanaan ajang balap Formula E World Championship 2022 di Jakarta akan berlangsung pada Juni 2022.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut, keputusan Ancol jadi sirkuit Formula E diputuskan oleh Formula E Operations (FEO) setelah meninjau langsung lokasi tersebut beberapa waktu lalu. "Soal (lokasi trek) Formula E itu yang memutuskan dari Formula E sendiri," ucapnya. Ariza pun berharap, balap mobil bertaraf internasional itu bisa berjalan dengan lancar pada 4 Juni 2022 mendatang.
Banjir rob yang biasa melanda pesisir utara Jakarta pun diharapkan tidak terjadi saat rangkaian acara Formula E dimulai. "Mudah mudahan saat pelaksanaannya tidak ada banjir (rob) dan ini juga menjadi perhatian kita untuk melakukan berbagai antisipasi," ujarnya. Sebagai informasi, banjir rob cukup parah menerjang kawasan pesisir utara Jakarta pada awal Desember kemarin.
Ketinggian air rob yang merendam pemukiman warga Tanjung Priok pun mencapai satu meter. Bahkan, kawasan wisata Ancol yang tidak pernah terdampak rob kali ini turut terendam. ( )