Di tengah kenaikan harga saham sebagian emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada satu perusahaan yang kinerjanya paling berkilau. Emiten tersebut adalah PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang sahamnya melayang 28,32 persen ke posisi Rp 145 per lembar. Saham META melesat pada pukul 10.22, Selasa (5/7/2022) pada perdagangan sesi I tadi.
Saham META bahkan sempat melonjak lebih dari 30 % dan tembus ke atas Rp 150 per saham. Pergerakan saham emiten Group Salim ini terdongkrak aksi akuisisi 40 % saham jalan tol layang Jakarta Cikampek dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo meyakini dampak dari akusisi tersebut sangat signifikan.
Pada Senin (4/7) kemarin, William memberikan rekomendasi speculative buy saham META dengan mencermati support Rp 110 dan resistance pada Rp 118. Dengan kenaikan signifikan pada sesi awal perdagangan hari ini, William menyarankan pelaku pasar agar mempelajari lebih lanjut pergerakan saham META. Terlebih, perlu diwaspadai juga kondisi bursa saham yang masih dalam fase bearish.
"Ada baiknya menganalisa perkembangan performa perusahaan, dan perlu diingat pula IHSG saat ini sedang di fase bearish nya," kata William saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/7). Sebagai informasi, JSMR melakukan divestasi atas kepemilikan saham Jasa Marga di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana membeberkan, divestasi sebesar 40 % dari total 80 % saham Jasa Marga kepada PT Marga Utama Nusantara (MUN) saat ini memasuki tahap penandatanganan conditional sale and purchase agreement of shares (CSPA) yang dilakukan pada Kamis (30/6) lalu.
Lisye menyebut, penyelesaian transaksi masih akan bergantung kepada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana yang diatur dalam CSPA. Penandatanganan CSPA merupakan langkah awal dan wujud komitmen kerja sama strategis antara Jasa Marga dan MUN dalam pengusahaan Jalan Layang MBZ, melalui PT JJC sebagai Badan Usaha Jalan Tol yang mengelola. Mengutip website Nusantara Infrastructure, MUN merupakan unit usaha strategis yang menjadi perusahaan induk dari dua anak perusahaan, satu perusahaan asosiasi, dan satu anak perusahaan tidak langsung dalam pengelolaan jalan tol, yaitu PT BSD, PT BMN, PT JTSE, dan PT JLB.
Merujuk pemberitaan insight.kontan.co.id, saham JCC yang diakuisisi MUN dari Jasa Marga sebanyak 2.265.778 dengan harga transaksi sebesar Rp 1.778.638,51 per saham. Dengan demikian, total nilai transaksi akuisisi 40 % saham JCC sebesar Rp 4,03 triliun. Berdasarkan perjanjian, MUN akan memberikan tambahan imbalan atas akuisisi sebesar Rp 359 miliar yang harus dibayarkan sesuai dengan tingkat target penyesuaian tarif yang telah disepakati sebelumnya dengan tanggal long stop pada 13 Desember 2024.
Dengan asumsi tambahan yang dibayarkan, maka harga transaksi akan disesuaikan menjadi Rp 1.937.082,98 per saham. Sehingga total nilai transaksi akuisisi menjadi Rp 4,39 triliun. (Ridwan Nanda Mulyana/Anna Suci Perwitasari)